Tarif Mobil Listrik: Perbandingan Biaya Cas VS BBM, Mana yang Lebih Untung?

Pernahkah Anda membayangkan bisa bepergian tanpa perlu memikirkan harga bensin yang fluktuatif? Atau, bertanya-tanya, “Apakah mobil listrik benar-benar lebih hemat?” Pertanyaan-pertanyaan ini semakin relevan seiring dengan meningkatnya popularitas kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Namun, pertanyaan utamanya adalah, seberapa signifikan perbedaannya? Mari kita bedah secara mendalam tarif mobil listrik dan ongkos bensin untuk menemukan mana yang lebih menguntungkan.


 

Analisis Biaya Mobil Listrik: Seberapa Murahkah Biaya Cas?

 

Saat berbicara tentang tarif mobil listrik, kita harus memahami cara perhitungannya. Biaya pengisian daya di Indonesia ditentukan oleh PT PLN (Persero). Ada dua skema utama: pengisian di rumah (charging rumahan) dan di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

  • Pengisian di Rumah:

    PLN menawarkan tarif khusus bagi pemilik mobil listrik, dengan biaya per kWh yang jauh lebih murah dibandingkan tarif bisnis. Sebagai contoh, jika Anda menggunakan daya 7.700 VA, tarif dasar listrik per kWh adalah sekitar Rp 1.699,53.

    Mari kita ambil contoh mobil listrik dengan kapasitas baterai 40 kWh dan efisiensi 10 km/kWh.

    • Biaya pengisian penuh: 40 kWh x Rp 1.699,53/kWh = sekitar Rp 67.981.
    • Dengan biaya ini, Anda bisa menempuh jarak sekitar 400 km.
    • Biaya per kilometer: Rp 67.981 / 400 km = sekitar Rp 170 per km.
  • Pengisian di SPKLU:

    Tarif di SPKLU biasanya lebih tinggi, berkisar antara Rp 2.466 hingga Rp 2.475 per kWh (per September 2025). Jika menggunakan mobil yang sama:

    • Biaya pengisian penuh: 40 kWh x Rp 2.475/kWh = sekitar Rp 99.000.
    • Biaya per kilometer: Rp 99.000 / 400 km = sekitar Rp 247 per km.

Rata-rata penggunaan mobil pribadi di Indonesia adalah 30-50 km per hari. Jika Anda mengisi daya di rumah, biaya harian Anda hanya sekitar Rp 5.100 hingga Rp 8.500. Sangat jauh lebih hemat!

READ  Harga Mobil Listrik Indonesia 2025: Ini 10 Model Terbaik & Paling Irit!

 

Analisis Biaya Mobil BBM: Ongkos yang Kerap Bikin Kaget

 

Sekarang, mari kita lihat sisi lain dari perbandingan ini. Biaya mobil BBM sangat dipengaruhi oleh konsumsi bahan bakar dan harga bensin. Di Indonesia, harga bensin non-subsidi (contohnya Pertamax) per September 2025 adalah sekitar Rp 10.000 per liter.

Ambil contoh mobil BBM dengan efisiensi rata-rata 1:12 (1 liter bensin untuk 12 km).

  • Biaya per kilometer: Rp 10.000 / 12 km = sekitar Rp 833 per km.

Dengan asumsi jarak tempuh harian yang sama (30-50 km), biaya harian Anda adalah:

  • Biaya harian: (30 km x Rp 833) = Rp 24.990 hingga (50 km x Rp 833) = Rp 41.650.

Angka ini jelas menunjukkan perbedaan yang signifikan. Tarif mobil listrik terlihat jauh lebih murah untuk penggunaan sehari-hari.


 

Perbandingan Komprehensif: Bukan Sekadar Angka di Kilas Balik

 

Untuk melihat gambaran yang lebih utuh, mari kita bandingkan kedua jenis kendaraan ini dari berbagai aspek.

Aspek Perbandingan Mobil Listrik (EV) Mobil BBM
Biaya Bahan Bakar/Daya Jauh lebih murah, rata-rata Rp 170-250/km Jauh lebih mahal, rata-rata Rp 833/km
Perawatan Rutin Sangat minim (tidak ada ganti oli, busi, filter, dll) Biaya perawatan rutin cukup besar dan berkala
Pajak Kendaraan Pajak tahunan lebih rendah, bahkan ada yang gratis Pajak tahunan lebih tinggi
Subsidi & Insentif Mendapat berbagai insentif dari pemerintah Tidak ada insentif khusus
Biaya Awal Harga beli mobil umumnya lebih mahal Harga beli mobil umumnya lebih terjangkau
Fleksibilitas Pengisian Dapat diisi di rumah atau SPKLU (tergantung ketersediaan) Sangat mudah menemukan SPBU

Dari tabel di atas, terlihat jelas bahwa meskipun biaya investasi awal mobil listrik lebih tinggi, tarif mobil listrik yang murah dan biaya perawatan yang minim membuat total biaya kepemilikan jangka panjang jauh lebih rendah. Penghematan dari biaya operasional harian ini akan sangat terasa.

READ  Infografis Mobil Listrik: Perbandingan Biaya vs Mobil Bensin [Plus 5 Tips Hemat!]

 

Kesimpulan: Mana yang Lebih Menguntungkan?

 

Berdasarkan perbandingan data di atas, secara finansial, mobil listrik jelas lebih menguntungkan untuk jangka panjang. Meskipun harga beli awalnya lebih mahal, penghematan dari tarif mobil listrik yang sangat rendah, ditambah biaya perawatan yang minim dan insentif pajak, akan mengembalikan modal awal Anda dalam beberapa tahun.

Tarif mobil listrik yang jauh lebih efisien menjadikan EV pilihan cerdas bagi mereka yang mencari solusi transportasi hemat dan ramah lingkungan.

Jadi, setelah melihat data ini, apakah Anda masih ragu? Tentu saja, keputusan ada di tangan Anda. Namun, jelas terlihat bahwa beralih ke mobil listrik adalah investasi yang cerdas untuk kantong dan juga masa depan bumi.

Apa yang membuat Anda masih ragu untuk beralih ke mobil listrik? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar!

“Untuk pembahasan lebih detail mengenai topik ini, Anda bisa membacanya melalui artikel di situs london-taxi-cabs pada tautan berikut.”

Tinggalkan komentar