Salah satu kekhawatiran terbesar bagi calon pemilik mobil listrik adalah umur dan kesehatan baterai. Baterai adalah komponen terpenting dan termahal dari sebuah EV. Merawatnya dengan benar, terutama saat melakukan cas mobil listrik di rumah, adalah kunci untuk memastikan performa maksimal dan masa pakai yang panjang. Mengisi daya mobil listrik tidak serumit yang dibayangkan, tetapi ada beberapa kebiasaan yang bisa membuat perbedaan signifikan dalam jangka panjang.
Memahami cara cas EV di rumah yang tepat akan membantu Anda menghindari degradasi baterai yang tidak perlu. Kami akan membahas 5 tips ampuh yang didukung oleh data dan rekomendasi para ahli. Dengan menerapkan tips ini, Anda bisa merasa lebih tenang dan yakin bahwa investasi Anda pada mobil listrik akan bertahan lebih lama.
1. Hindari Mengisi Penuh 100% Setiap Saat
Meskipun terlihat logis untuk mengisi baterai hingga penuh, para ahli menyarankan untuk tidak melakukannya secara rutin. Baterai lithium-ion, yang digunakan pada sebagian besar mobil listrik, mengalami tekanan (stres) yang lebih besar saat terisi penuh, terutama di atas 80%.
Banyak produsen mobil listrik, seperti Tesla dan Hyundai, merekomendasikan batas pengisian harian sekitar 80% hingga 90%. Mengapa? Karena molekul lithium-ion lebih stabil pada rentang pengisian menengah, seperti 20% hingga 80%. Pengisian daya yang terus-menerus hingga 100% dapat mempercepat degradasi sel baterai seiring waktu. Oleh karena itu, lakukan cas mobil listrik hingga 100% hanya saat Anda berencana melakukan perjalanan jauh.
2. Jangan Biarkan Baterai Kosong Sepenuhnya
Sama pentingnya dengan tidak mengisi penuh, adalah menghindari baterai kosong. Mengemudi hingga indikator baterai menunjukkan 0% atau kurang dari 10% secara rutin dapat merusak sel baterai dan mengurangi umurnya. Para ahli menyarankan untuk selalu mempertahankan sisa daya di atas 20%.
Saat baterai terlalu kosong, tegangan sel menjadi sangat rendah, yang dapat menyebabkan kerusakan permanen. Banyak mobil listrik modern memiliki sistem manajemen baterai yang canggih untuk mencegah hal ini, tetapi menjaga level daya di atas batas aman adalah praktik terbaik. Jika Anda akan memarkir mobil dalam waktu lama, pastikan level baterai berada di kisaran 50% hingga 60% untuk stabilitas terbaik.
3. Manfaatkan Jadwal Pengisian (Scheduled Charging)
Teknologi pada mobil listrik modern dan aplikasi pendukungnya memungkinkan Anda mengatur jadwal pengisian. Fitur ini sangat berguna untuk menghemat biaya dan juga merawat baterai.
Anda bisa mengatur waktu cas mobil listrik saat tarif listrik lebih rendah, biasanya pada malam hari. Namun, lebih dari itu, fitur ini memungkinkan Anda untuk mengisi daya sesaat sebelum mobil digunakan. Dengan cara ini, baterai tidak akan terisi penuh dalam waktu yang lama. Contohnya, jika Anda berangkat kerja pukul 7 pagi, atur pengisian daya agar selesai pada pukul 6.30 pagi. Hal ini meminimalkan waktu baterai berada dalam kondisi tegangan tinggi, yang bisa mengurangi stres pada sel baterai.
4. Gunakan Charger Level 2 di Rumah, Hindari Pengisian Cepat Berlebihan
Saat mengisi daya mobil listrik di rumah, pilihlah metode Level 2 (menggunakan Wallbox Charger) daripada mengandalkan pengisian cepat (DC Fast Charger) yang ada di SPKLU.
Pengisian cepat DC menghasilkan panas yang signifikan, dan panas berlebih adalah musuh utama baterai lithium-ion. Panas mempercepat degradasi sel, yang pada akhirnya mengurangi kapasitas total baterai. Para ahli baterai merekomendasikan untuk membatasi penggunaan pengisian cepat hanya untuk situasi darurat atau saat perjalanan jauh. Untuk kebutuhan sehari-hari, pengisian semalam dengan Wallbox Charger (Level 2) atau bahkan stopkontak biasa (Level 1) jauh lebih ramah terhadap kesehatan baterai dalam jangka panjang.
5. Hindari Kondisi Ekstrem (Panas dan Dingin) Saat Mengisi Daya
Suhu memiliki dampak besar pada performa dan kesehatan baterai. Kondisi suhu ekstrem, baik terlalu panas atau terlalu dingin, dapat memengaruhi proses pengisian daya dan umur baterai.
Mengisi daya mobil listrik saat suhu lingkungan sangat panas dapat meningkatkan suhu baterai ke level yang tidak sehat. Sebaliknya, mengisi daya dalam kondisi sangat dingin juga kurang ideal. Selama pengisian, baterai menghasilkan panas, dan jika lingkungan sudah panas, panas tambahan ini bisa merusak. Jika memungkinkan, lakukan cas mobil listrik di area yang teduh atau berpendingin. Beberapa mobil listrik dilengkapi dengan sistem termal canggih yang dapat mengatur suhu baterai saat pengisian, tetapi tetap lebih baik untuk tidak memaksanya bekerja di bawah suhu ekstrem.
Kesimpulan: Merawat Baterai EV, Investasi untuk Jangka Panjang
Memahami cara merawat baterai saat cas mobil listrik di rumah adalah langkah proaktif yang dapat menghemat biaya dan memastikan kendaraan Anda memiliki performa terbaik selama bertahun-tahun. Dengan menerapkan 5 tips di atas—menghindari pengisian penuh, tidak membiarkan baterai kosong, memanfaatkan jadwal pengisian, menggunakan charger Level 2, dan memperhatikan suhu—Anda bisa memperpanjang umur baterai dan memaksimalkan investasi Anda pada kendaraan ramah lingkungan.
“Untuk pembahasan lebih detail mengenai topik ini, Anda bisa membacanya melalui artikel di situs london-taxi-cabs pada tautan berikut.”